Stichting Lestari di Belanda

DRAMA YAYASAN HAMBA (3) | Lantas siapakah Keluarga Te Velde di Belanda yang telah menjadi jawaban atas mimpi Ibu Lestari membangun rumah-rumah perlindungan bagi anak-anak yang diasuhnya sebagaimana diceritakan oleh Pak Erich Göer di atas?

Untuk bagian ini kita bisa merujuk sepucuk surat pernyataan yang dibuat oleh Stichting Lestari tanggal 1 Oktober 2013 dan ditanda-tangani Lies te Velde, sebagai berikut:

Tanggal 17 Juni tahun 1985 di Belanda, Bapak Arie te Velde mendirikan Stichting Lestari guna menggalang dana demi mendukung kerja-kerja kemanusiaan Ibu Lestari Projosuto.

Pendirian lembaga penggalang dana di Belanda ini — Stichting Lestari di Belanda — adalah bentuk ungkapan rasa terima kasih Bapak Arie te Velde kepada Ibu Asri Ignasia Projosuto (alm), kakak kandung Ibu L

estari Projosuto, yang telah berhasil membantu Bapak Arie te Velde melakukan napak-tilas ke lokasi-lokasi bekas kamp interniran dimana Bapak Arie te Velde dan kawan-kawan pernah ditahan oleh Tentara Pendudukan Jepang di Ambarawa selama Perang Dunia II.

Semula upaya napak-tilas dilakukan sendiri oleh Bapak Arie te Velde, namun gagal oleh karena bangunan-bangunan bekas interniran bagi warga Belanda yang ingin dikunjungi telah berubah fungsi menjadi kantor-kantor institusi militer. Berkat Ibu Asri Ignasia Projosuto-lah napak-tilas kemudian berhasil, dan Bapak Arie te Velde bertanya kepada Ibu Ignasia yang intinya sebagai berikut:

“Apa yang bisa saya lakukan untuk mengungkapkan rasa terimakasih kami karena Anda telah berhasil mengantar kami napak-tilas ke tempat-tempat yang sangat penting bagi sejarah hidup kami ….”

Ibu Asri Ignasia Projosuto yang memiliki guest house di Jl. Kolombo Yogyakarta dimana keluarga Arie te Velde menginap, memberikan jawaban yang mana jawaban tersebut sangat menentukan perjalanan karya kemanusiaan Ibu Lestari Projosuto untuk selanjutnya:

“Kalau Anda ingin mengungkapkan rasa terimakasih, ada baiknya apabila disampaikan melalui adik saya, Lestari, yang beberpa tahun ini telah mengurus anak-anak jalanan ….”

Maka keluarga Arie te Velde, didukung oleh warga Belanda yang menaruh perhatian pada Indonesia, sepakat membentuk sebuah lembaga penggalang dana untuk mendukung kerja-kerja kemanusiaan Ibu Lestari Projosuto. Lembaga tersebut diberi nama Stichting Lestari. Terjemahan kata stichting adalah setara dengan foundation dalam Bahasa Inggris atau yayasan dalam Bahasa Indonesia. Nama Lestari di sini adalah merujuk pada nama Ibu Lestari Projosuto, dan bahkan logo lembaga ini menggunakan foto wajah Ibu Lestari Projosuto.

anak-anak yayasan hamba

Jadi, lembaga Belanda yang mulai menggalang dana tahun 1985 ini didedikasikan untu mendukung karya-karya kemanusiaan yang dikelola oleh Ibu Lestari Projosuto, bukan yang dikelola oleh orang lain.

Setelah 30 tahun menggalang dana untuk membantu karya-karya kemanusiaan Ibu Lestari, pada tahun 2015, Yayasan Lestari di Belanda menyudahi pelayanannya dan memutuskan menutup yayasan ini dengan alasan utama karena anggota yayasan generasi pertama satu per satu meninggal dunia sementara putra-putri mereka masing-masing sibuk dengan karir mereka. Untuk selanjutnya sisa dana yang ada disalurkan melalui SOS Indonesia. (Namun saya juga mendengar, Stichting Lestari dibubarkan untuk mengantisipasi bila disomasi oleh pihak Yayasan Aulia). (Bersambung)